TIDAK ADA YANG BISA MENGALAHKAN KEMAUAN YANG KERAS _MAHATMA GHANDI

jam dunia

BOLEH KELUAR DARI KAMMI...

Sebuah catatan
BOLEH KELUAR DARI KAMMI...
Ana mulai dengan Basmalah^_^
Orang penting dalam hidup ana pernah bilang “Yang paling pokok dalam dakwah itu adalah faham,kalau kader sudah faham dengan dakwah maka dia akan belajar tentang keikhlasan,faham dan keikhlasan ini akan melahirkan amal.” Jadi,tanpa faham maka tidak akan ikhlas jika tidak keduanya maka tidak akan ada amal.
Saat ketua Kaderisasi menanyakan tentang kefahaman ini,maka ana mengiyakan. Padahal ana sendiri belum tahu seperti apa pemahaman ana tentang dakwah. Mungkin dalam arti yang kita setujui bersama,dakwah adalah amar makruf nahi munkar;mengajak pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Hmmm.. Begitu sederhana memeng. Tapi bagaimana aplikasinya? Ana akan membebaskan antum semua untuk menjawabnya. Silahkan...
Antum semua Islam! Seberapapun keislaman yang antum miliki,yang jelas antum Islam,titik. Orang Islam itu mengakui Tuhannya Allah dan sadar bahwa siapapun namanya,siapapun neneknya,dia tetap hamba Allah. Kita bahas tentang penciptaan manusia:Dalam surah Al Baqarah Allah mengatakan; “Aku hendak menciptakan khalifah di bumi.” Ini Allah katakan kepada malaikat. Khalifah bermakna wakil. Jadi manusia menjadi wakil Allah di bumi. Artinya,yang paling bertanggung jawab terhadap bumi itu adalah manusia. Sebagai hamba Allah yang mewakili-Nya di bumi,maka manusia harus mengadakan perbaikan di bumi,termasuk kita. Manusia kan?
Mungkin kita tidak perlu memikirkan siapa yang akan mengenalkan Islam kepada orang-orang yang tinggal di sudut negara Jepang sana. Atau mendakwahkan Islam ke negara-negara lainnya. Antum juga tidak harus tinggal sekian tahun di pulau terpencil untuk berdakwah pada penduduk primitif disana,yang notabene dengan Bismillah pun mereka asing,
Tidak,, dakwah tidak sejauh itu menuntut antum semua. KAMMI tidak akan mentransfer antum ke Karo atau daerah lainnya. Allah telah memberikan peran khusus untuk kita,yang dengan ijinnya kita mampu melakukan semua ini. Yaitu mengenalkan Islam kepada setiap mahasiswa kampus. Semampu kita! Satu dua orang teman mungkin msih bisa antum handle dan perhatikan keislamannya. Dan untuk mengajak lebih banyak orang dan memperbaiki keislaman lebih banyak manusia lagi itu takan terwujud bila bekerja sendiri. Makanya KAMMI hadir sebagai wajihah dakwah yang akan mengantarkan kita ke Jannah-Nya kelak. Amin. Kita harus optimis masuk syurga,kalu nggak ngapain agama kita Islam kalu nggak masuk Syurga juga? Wallahu alam.
Ana tidak akan bertanya “Mengapa antum mencintai KAMMI?’ Rasa cinta itu biarlah antum simpan sendiri. Ana hanya pengen tahu kenpa antum semua masuk KAMMI? Dan buat apa antum berada di KAMMI? Antum tahu apa itu KAMMI? KAMMI itu milik siapa? Dan seberapa penting sih KAMMI itu?
Mungkin... diantara antum semua ada yang sudah tarbiyah sebelum kuliah,sudah mengenal KAMMI lewat rekomendasi Abangan atau kakaknya atau siapa. Mungkin... diantara antum ada yang masuk KAMMI karena kebetulan kenal dengan pengurus KAMMI,satu kos atau tetanggaan dengan anak KAMMI. Bisa jadi antum masuk karena ada seseorang yang antum segani dan kagumi jadi pengurus KAMMI. Atau ada yang tertarik dengan KAMMI karena orang-orang di dalamnya berjenggot dan berjilbab besar? Atau pengen dipanggil ^ikwah^ atau ^akhwat^? Atau... karena antum naksir salah seorang pengurus KAMMI? (ana rasa alasan terakhir ini tidak berlaku,ya?)
Apapun alasan antum alasan berada di KAMMI ini,yang jelas antum sudah disini,b ergabung dalam Keluarga Besar KAMMI UMSU yang bergerak untuk sebuah perbaikan! Untuk sebuah perubahan. Jika analoginya sebuah kapal,kita punya nakhoda yaitu ketua umum kita Hadi Ritono. Dengan bersamanya ana harap agenda dakwah ini tertuntaskan.
Masih bicara dakwah,dakwah yang diterangkan Muhammad Ilyas,Lc (semoga Allah memanjangkan umurnya) adalah ketika kita menginginkan kebaikan untuk orang lain. Maka jika antum sudah memikirkan orang lain,maka antum sudah memiliki jiwa dakwah. Antum mengerti apa itu kebaikan? Antum sudah mendapatkannya? Jika sudah,tolong pikirkan bagaimana caranya orang lain juga mendapatkannya. Itulah dakwah. Kebaikan dan kebahagiaan yang telah kita raih dan dapat bagaimana yang lainpun merasakannya. Kalau antum merasa tidak yakin untuk berdakwah kepada orang lain atau kepada teman-teman antum... pikirkan lagi yang antum rasakan di jalan dakwah ini. Jika antum sudah merasa nyaman dan menikmati jalan yang dipilihkan Allah ini,maka akan sangat egois jika tidak mengajak yang lain. Syurga itu luas guys.. lagian apa antum mau masuk syurga sendirian??
Atau sebenaranya antum belum menemukan kebahagiaan di jalan dakwah ini? Jika antum memaknai salah satu hadist, Rasullullah menyampaikan “ Dan seandainya Allah memberi petunjuk kepada seseorang dengan sebab engkau maka itu lebih baik bagimu daripada yang dijangkau matahari sejak terbit hingga terbenam.”_Bukhari-Muslim. Setelah baca ini nggak ada alasan lagi tidak bahagia disini. Coba engkau bayangkan kawan? Jika satu hari saja Allah menahan Matahari untuk tidak muncul,bumi akan gelap dan kerugiannya pasti lebih dari sekedar gelap. Antum lebih faham akan hal itu. Dan dakwah antum dihargai Allah lebih dari peran sebuah Matahari. Itu baru satu orang yang antum dakwahi,bagaimana jika satu kampus?? Bayangkan saja.
Untuk selanjutnya,Bisakah antum renungkan bagaimana orang besar itu menjadi besar?
Rasulullah Muhammad. Coba bayangkan seandainya Seorang Nabi Muhammad menolak tugas yang diberikan Allah padanya,Niscaya Islam itu tidak akan kita dapati. Dan Nama Muhammad akan ditelan waktu begitu saja. Bisa juga manusia sekaliber Umar Ibnu Khatab memilih untuk tidak berdakwah,tentu dia tidak perlu berjuang dengan segala resikonya. Umar juga tidak perlu meninggalkan kejahiliyahan-kejahiliyahn yang ada padanya. Bisa saja.Mungkin ini juga masalah ^hidayah^. Allah memilih siapa-siapa saja yang Dia kehendaki untuk mendapat hidayah. Sehingga Umar Ibnu Khatab sangat yakin dengan jalan Islam yang dipilihnya. Ingat kata-kata Umar tentang Dakwah? Yaitu ” Jika dakwah ini hanya akan diusung oleh satu orang saja. Maka akulah orangnya!” takbir!!
Sekarang,kita bicarakan judul Tulisan ini.*-*
^Boleh Keluar Dari KAMMI...^ Ana bilang begini bukan karena ana yang paling bertanggung jawab di KAMMI ini. Ana pun kalau ditanya nggak tahu siapa yang paling bertanggung jawab di KAMMI UMSU. Hadi Ritono? Bisa,jika ana diminta mengiyakan. Hanya saja secara fitrah setiap kita bertanggung jawab terhadap atas dakwah ini. Setiap kita adalah khalifah yang merupakan wakil Allah untuk perbaikan bumi.
Kita,yang ada disini,pada awalnya adalah mahasiswa-mahasiswa biasa yang pikiran kita pasti ada keluarga,kuliah,keuangan,makan dan banyak lainnya. mungkin perlu dipertanyakan lagi tujuan masing-masing kita masuk di KAMMI. Jika dalam keadaan mencari sesuatu dan setelah lama di KAMMI tidak menemukannya,jangan lantas membuat kita mau keluar dari KAMMI,atau tak biasa dengan amanah dakwah yang begitu banyak dan berat? Ingat yang besar-besar itu hanya bisa dipikul oleh yang besar. Dan kebesaran itu diukur seberapa bermanfaatkah kita untuk orang lain. Jadi orang besar dulu atau mengangkat yang besar dulu baru jadi orang besar?
Ana sudah bertanya kepada beberapa orang, yang mana yang harus didahulukan; memperbaiki diri atau berkontribusi di dakwah? Sedangkan manusia itu tidak diciptakan dengan dua hati. Ada yang bilang memperbaiki diri dulu. Kalau kita memperbaiki diri dulu dan menunggu sampai kita benar-benar ^baik^ Baru nanti setelah itu memposisikan diri di dakwah. Sampai kapan? Sementara itu agenda dakwah terus berjalan. Ana saja yang rasanya belum berbuat apa-apa sudah mau semester VII,hanya punya waktu setahun lagi. Masya Allah. Kesempatan berdakwah ini akan hilang dan berganti dengan kesempatan-kesempatan dakwah yang lain di waktu yang lain juga. Padahal ana menyukai wajah-wajah cerah mahasiswa yang begitu Ghiroh di KAMMI. Tapi jangan lupa memperhatikan keislaman diri sendiri. Malu rasanya kalau jadi aktivis dakwah yang dangkal ilmunya tentang Islam. Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia,tapi jarang berpikir mengubah diori sendiri.
Ok! Selanjutnya bagaimana? Kita memperbaiki diri juga dan dakwah jalan terus;tarbiyah dan KAMMI sejalan.
Dan untuk siapa saja yang pernah berpikir untuk keluar dari KAMMI,khususnya yang pernah mengucapkan keinginan tersebut,jawabannya BOLEH. Silahkan saja! Tapi antum harus menjadi anggota KAMMI dulu,baru boleh keluar. Secara administrasi atau struktural memang begitu mudah masuk organisasi KAMMI,bahkan yang tak maupun ditarik agar masuk KAMMI,ya? Begitulah proses perekrutan di KAMMI UMSU,hal ini dilakukan karena begitu semangatnya berdakwah dan mengajak mahasiswa-mahasiswa untuk masuk di KAMMI. Padahal setelah berada di KAMMI orang-orang intelektual yang sudah DM1 belum tentu bisa dikembangkan dengan optimal. Ingat visi & misi KAMMI kan? Kembali ditanyakan lagi,siapa yang paling bertanggung jawab untuk itu? Kaderisasi mungkin,ana akan mengiyakan. Dan sebagai perwakilan kaderisasi ana minta ma’af atas kebelumprofesionalannya kaderisasi. Afwan minkum.
Namun satu hal yang ana tahu,yang paling bertanggung jawab terhadap pengembangan diri antum itu ya antum sendiri. Contohnya Mahatma Ghandi; kalau dia tidak ingin berkembang,dia tidak perlu kuliah jauh-jauh ke Eropa. Apalagi sampai meninggalkan India dan jelas-jelas ibu yang sangat dia sayangi tidak mengijinkan dia pergi,tapi karena Mahatma Ghandi tidak mau jadi orang yang biasa-biasa saja maka Mahatma Ghandi tetap GO! Dengan mengantongi satu syarat dari ibunya;yaitu berjanji tidak akan makan daging seumur hidupnya. Kalau untuk tidak makan dagingnya nggak usah ditiru ya,tapi bagaimana Mahatma Ghandi begitu bersemangat mengembangkan dirinya. Salah satu kutipan kata-katanya yang paling terkenal adalah _Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkan Kemauan Yang Keras_ Subhanallah
Menjadi anggota KAMMI yang sebenar-benarnya adalah setelah setiap kita telah memenuhi IJDK (Indeks Jati Diri Kader),inilah yang kita abaikan. Padahal sejak komisariat KAMMI UMSU terbentuk tahun 2000 di Manhaj kaderisasi sudah ada standarisasikualitas yang harus dimiliki kader. Tapi kita terbiasa dengan hal yang biasa-biasa saja. Sehingga menjadi kebiasaan*. Jadi, yang mau keluar penuhi IJDK dulu. Yang merasa lulusan DM1 Penuhi IJDK AB1,Yang merasa lulusan DM2 tengok-tengoklah IJDK AB2. Setelah antum merasa benar-benar menjadi anggota,Insya Allah mengurus surat pengunduran diri dari anggota KAMMI disegerakan.
Ana karena belum memenuhi IJDKnya makanya belum keluar-keluar dari KAMMI.
OK! Cukup sampai disini. Ana tidak mau banyak bicara, hanya kebetulan bicara banyak! 
Hamdalah n jzk! (Saat_hujan Mei 2010)
<<>> Mathemata89@yahoo.com <<>>
<<>> http://s-melon.blogspot.com <<>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar